DERING24.COM BENGKULU – Hari ini, Selasa (27/10/2020), Republik Indonesia memperingati Hari Listrik Nasional untuk memperingati sejarah awal Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi seluruh aspek kelistrikan di Indonesia.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Hj Riri Damayanti John Latief menuturkan, Indonesia serta provinsi-provinsi yang berada di seluruh wilayahnya tidak akan dapat maju dan berkembang tanpa adanya elektrifikasi di seluruh negeri.
“Hal itu menegaskan betapa pentingnya listrik bagi kemajuan Indonesia. Selamat Hari Listrik Nasional. Semoga PLN dapat menerangi Indonesia, menerangi Bengkulu, menerangi kehidupan semua rakyat tanpa terkecuali,” kata Riri Damayanti.
Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur ini menjelaskan, ia masih banyak menerima masukan perihal masih seringnya pemadaman listrik di wilayah Bengkulu.
“Baru-baru ini muncul banyak keluhan seringnya listrik padam di Bengkulu Utara dan Kaur. Di Enggano, listrik belum 24 jam. Pemda dan PLN sudah siapkan solusi. Mudah-mudahan menjadi solusi permanen sehingga kedepan tidak ada lagi keluhan yang sama,” ujar Riri Damayanti.
Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini menuturkan, selama masa pandemi covid-19, masyarakat diharuskan untuk melakukan kegiatan dari rumah baik untuk kegiatan bekerja hingga sekolah.
“Ini membuat kebutuhan penggunaan listrik semakin penting, selain internet. Yang kerja di rumah juga butuh listrik. Saya sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah yang meringankan biaya pembayaran listrik di tengah masyarakat yang sedang susah,” ungkap Riri Damayanti.
Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini meminta kepada PLN dan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan banyak keluhan warga mengenai kesalahan pencatatan meter di masa pandemi sehingga biaya listrik yang harus dibayar warga semakin mahal.
“Selesaikan dengan bijak. Sekarang banyak orang yang pendapatannya jeblok sehingga wajar ketika mendapatkan biaya tagihan membengkak emosinya naik. Hadapi komplain dengan sabar dan transparan,” harap Riri Damayanti.
Data terhimpun, perusahaan listrik pertama dibentuk pada 1897, kemudian jatuh ke tangan Jepang sejak 1942 yang menduduki Indonesia hingga 1945.
Pemerintah Republik Indonesia merdeka kemudian membentuk Jawatan Listrik dan Gas Bumi pada 25 Oktober 1945 dan dimasukkan ke dalam Kementerian Pekerjaan Umum pada tanggal 27 Oktober 1945.
Tanggal itulah yang pada akhirnya ditetapkan sebagai Hari Lahir PLN sekaligus Hari Kelistrikan Nasional yang diperingati hingga kini. [Ads]